Suatu hari di tahun 1927 para nelayan yang tengah melaut tiba-tiba dikejutkan dengan munculnya kepulan asap hitam pekat di permukaan laut. Menyembul seketika di antara tiga pulau di kaldera purba di Selat Sunda.
2 tahun kemudian, pada 29 desember 1929 sebuah dinding kawah muncul ke permukaan laut yang juga sebagai sumber erupsi. Hanya dua tahun setelah misteri kepulan asap di laut itu, kemudian muncullah benda aneh. Kian hari benda aneh itu makin nampak jelas. Kelak dikemudian hari benda itu lebih dikenal dengan Gunung Anak Krakatau.
Anak Krakatau lahir sekitar 40 tahun setelah terjadi letusan dahsyat Gunung Krakatau. Letusan ini diperkirakan mencapai 30.000 kali ledakan bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang di akhir Perang Dunia II. Ledakan ini membuat cekungan selebar 7 km dan sedalam 250 meter. Gelombang laut naik setinggi 40 meter menghancurkan desa-desa dan apa saja yang berada di pesisir pantai.Letusan Krakatau juga menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer di atas permukaan bumi. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya. Musium rekor dunia The Guiness Book of Records mencatat ledakan Krakatau sebagai ledakan yang paling hebat yang terekam dalam sejarah.
Melansir Huffington Post, Senin (3/9/2012), Gunung Anak Krakatau menjadi salah satu dari 10 gunung api terganas di dunia. Beberapa ahli geologi memprediksi letusan ini akan terjadi antara 2015-2083. Namun tak ada yang tahu pasti kapan Anak Krakatau akan meletus.
Akankah Anak Krakatau menjadi seperti “ibunya” yang meletus dahsyat, mengirim tsunami besar sehingga menewaskan lebih dari 36.000 jiwa?
Dari berbagai sumber.
Baca juga:
om? untuk tokoh kurang lengkap?
coba ditambah lagi tokoh2 perjuangan,seperti h.misja / h. madawi